Penjualan Langsung dan Berbasis Data

https://perpustakaank13.blogspot.com/
Penjualan Langsung dan Berbasis Data
Kompetensi Dasar :
3.18 Menerapkan penjualan langsung
3.19 Mengevaluasi penjualan berbasis data
4.18. Melakukan penjualan langsung
4.19. Menyusun laporan hasil penjualan berbasis data

Penjualan Langsung dalam Bisnis Ritel
Mempelajari
- Klasifikasi penjualan Langsung
- Proses Penjualan Langsung
- Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan penjualan
- Kelebihan dan kelemahan Penjualan Langsung
- Strategis dalam kegiatan Penjualan
- Bentuk-bentuk Pemasaran Langsung
- Pelaksanaan Penjualan Langsung
- Langkah-langkah dalam proses Penjualan

Penjualan Berbasis Data
Mempelajari
- Tujuan Basis Data
- Manfaat Basis Data
- Karakteristik Sistem Basis Data
- Penyusunan Data pada Toko Reatil
- Rancangan Aplikasi Basis Data

Dalam melakukan penjualan, seorang peretail tentu melakukan berbagai cara untuk memasarkan produknya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan penjualan secara langsung. Penjualan secara langsung atau face to face dengan pelanggan akan mencapai sasaran tepat sesuai dengan yang diharapkan. Lalu, bagaimana cara melakukannya? Simak pembahasan berikut.

A. Penjualan Langsung dalam Bisnis Retail
Pernjualan langsung dalam bisnis retail adalah kegiatan memasarkan dan menjual produk secara langsung ke sasaran pelanggan. Penjual langsung dapat berbentuk promosi penjualan, penjualan pribadi, serta merchandising dan point of purchase. Pada dasarnya memasarkan mirip dengan direct selling modern, karena mencakup penjualan yang dilakukan melalui rencana penjualan per partai, demonstrasi, dan pengaturan kontak pribadi serta penjualan internet. Pelanggan mendapatkan keuntungan dari penjualan langsung karena kemudahan dan pelayanan yang disediakan, termasuk demonstrasi pribadi dan penjelasan produk, pengiriman ke rumah, serta jaminan kepuasan pembeli

1. Klasifikasi Penjualan Langsung
Berikut beberapa bentuk penjualan langsung.


a. Single Level Marketing (SLM)
Single Level Marketing (SLM) merupakan suatu metode pemasaran produk dengan sistem program pemasaran satu tingkat. Mitra usaha akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan yang dilakukannya sendiri.

b. Multi Level Marketing (MLM)
Multi Level Marketing (MLM) identik dengan kegiatan mendistribusikan, menjual, atau menyuplai produk/jasa melalui individu yang ditunjuk sebagai agen atau distributor. Agen tersebut dibayar dalam bentuk komisi, diskon, bonus, dan reward lainnya berdasarkan jumlah penjualan dan kemampuannya merekrut agen. Perekrut disebut upline, sedangkan disebut downline

Dalam sistem MLM, upline mendapatkan reward dari besarnya penjualan downline yang berada di bawahanya langsung dan penjualan downline tidak langsung (yang levelnya berada dua tingkat atau lebih di bawahnya). Dalam hal ini, distributor memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam dua cara sebagai berikut.
1) Penjualan produk langsung ke pelanggan
2) Menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi

c. One on One
Pada sistem ini seorang penjual sebagai agen/anggota/kontraktor mandiri dalam menarik pelanggan yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang (one on one). Pendapatan mereka dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supplier dan penjualan ke pelanggan maupun komisi.

d. Party plan
Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang sekelompok orang untuk melakukan promosi atau mendemonstrasikan produk kepada masyarakat. Penjual mendapat penghasilan atas dasar selisih harga eceran. Model ini sering digunakan oleh distributor perlalatan rumah tangga, kosmetik, minuman kesehatan, dan nutrisi kesehatan

2. Proses Penjualan Langsung
Proses terjadinya penjualan langsung, meliputi kegiatan menghubungi calon-calon pelanggan (customer), menawarkan dan memperagakan produk, menerima order dan mengirimkan atau mengantarkan barang, serta menagih pembayaran. Terdapat beberapa hal yang dilakukan dalam penjualan langsung, diantaranya ada penjualan arisan sebagai kegiatan penjualan melalui penjelasan dan peragaan produk kepada sekelompok calon pelanggan. Kemudian, terdapat formulir pesanan yang berhubungan dengan order-order tercetak atau tertulis (dengan tangan), tanda terima, surat-surat perjanjian. Terdapat pula kegiatan perekrutan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengajak seseorang menjadi seseorang penjual langsung.

Kekuatan dari sistem direct selling identik dengan tradisi kemandirian layanan ke pelanggan dan komitmen untuk pertumbuhan kewirausahaan dalam sistem pesan bebas. Sistem ini menawarkan peluang usaha kepada mereka yang mencari alternatif untuk mendapatkan penghasilan tanpa melihat suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, maupun pengalaman Sistem ini menawarkan peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan bekeria paruh waktu maupun peu Metode ini mempunyai kelebiha de ini mempunyai kelebihan, antara lain sebagai berikut.
1) Usaha yang sia-sia dapat diminimalkan.
2) Operasinya lebih tleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan sehingga pelanggan yang berminat bisa langsung membeli.
3) Menyesuaikan pendekatannya
4) Penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.
Di dalamnya terdapat praktik salesmanship, negotiating, entrepreneurship, dan relationship marketing yang sangat dibutuhkan di era persaingan pasar bebas. Selain ih terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan MLM dan jenis direct Selling lainnya, di antaranya manajemen buruk karena kurangnya pengalaman serta komitmen yang diperlukan, kurangnya komunikasi secara efektif dengan para distributor, kegagalan memotivasi para distributor, serta produk-produk yang dijual mutunya rendah atau pasarnya terbatas.

Info
Manfaat Pemasaran langsung
Bagi Konsumen Produk Eceran
1. Aktivitas berbelanja konsumen cukup dilakukan di rumah sehingga lebih menghemat waktu, nyaman, dan bebas dari pertengkaran
2. Memberikan pilihan barang lebih banyak, karena dapat melakukan perbandingan dengan membuka-buka katalog dan layanan belanja online
3. Dapat memesan barang untuk diri sendiri atau orang lain

Bagi Konsumen Produk Industri
Dapat mempelajari barang dengan saksama barang dan jasa yang tersedia tanpa harus menghabiskan waktu untuk bertemu dengan wiraniaga

Bagi Penjual
1. Dapat membeli daftar alat yang memuat nama dengan karakteristik yang spesifik.
2. Dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesan sesuai kebutuhan kelompok sasaran.
3. Pemasaran langsung dapat diatur agar dapat menjangkau calon pembeli pada saat yang tepat.
4. Bahan informasi pemasaran langsung memiliki keterbacaan yang tinggi karena bahan tersebut dikirimkan pada calon pembeli yang jelas tengah berminat
5. Memungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari metode pencapaian tujuan yang paling efektif dalam segi biaya
6. Membuat tawaran dan strategi yang sulit dilihat oleh pesaing
7. Dapat mengukur tanggapan atas kapanye mereka untuk memutuskan kampanye mana yang paling menguntungkan

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi kegiatan Penjualan
Berikut merupakan berbagai faktor yang memengaruhi kegiatan penjualan dalam bisnis retail.

a. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang meniadi penjualan juga dapat memengaruhi kegiatan penjualannya. Faktor pasar yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
1) Frekuensi pembeliannya.
2) Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
3) Daya belinya.
4) Keinginan dan kebutuhannya.
5) Jenis pasarnya, baik pasar pelanggan, pasar industri, pasar penjual pemerintah, atau pasar internasional.

b. Faktor Pendukung
Faktor-faktor lain yang sering memengaruhi penjualan, di antaranya perill peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah. Bagi perusahaan yang berma kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Adapun bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan untuk melaksanakannya memerlukan dana yang cukup besar.

c. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Pada proses memasarkan produk, seorang penjual harus pandai memikat hati para calon pembeli. Penjual harus dapat meyakinkan pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Maksudnya, penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, baik jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan, serta harga produk. Syarat penjualan seperti adanya pembayaran penghantaran, pelayanan purna jual, garansi, dan sebagainya. Sifat yang harus diterapkan oleh seorang penjual adalah sopan, pandai bergaul, pandai bicara berkepribadian menarik, jujur, dan lain-lain.

d. Modal
Apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual atau barang yang dijua dikenal oleh calon pembeli, dapat menjadikan penjual menghadapi kendala dalam memperkenalkan atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Oleh sebab itu, penjual harus memiliki sejumlah modal sebagai sarana dan usaha seperti alat transpor, tempat peragaan baik dari dalam maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya.

e. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan barang ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang orang-orang tertentu sesuai dengan bidangnya. Hal ini la dengan perusahaan kecil yang masalah penjualan ditangani oleh satu orang dan elakukan fungsi-fungsi lain. Penyebabnya adalah jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi serta vang dimiliki tidak sekompleks perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ngani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

4. Kelebihan dan Kelemahan Penjualan Langsung
Penjualan langsung diterapkan untuk memengaruhi tingkah laku konsumen maya dengan segera membeli produk tersebut karena adanya tambahan insentif yang diberikan. Hal tersebut biasa digunakan untuk produk-produk dengan harga rendah (low involvement), seperti produk kebutuhan hidup sehari-hari. Penjualan langsung memiliki kelebihan utama, yaitu mampu meningkatkan jumlah penjualan dengan segera. Adapun kekurangannya adalah hanya dapat dilakukan pada pelanggan ang sudah menggunakan produk tersebut dan bukan untuk menarik pengguna baru.

5. Strategi dalam kegiatan Penjualan
Kegiatan penjualan akan lebih berhasil jika sebelumnya merencanakan beberapa strategi terpadu. Strategi tersebut dapat diambil dari prinsip 7R. Berikut penjelasannya.

a. Right Time Strategy
Seorang pengecer harus mengetahui waktu seorang pelanggan bersedia membeli barang yang dibutuhkannya. Pada dasarnya, seorang pelanggan memiliki waktu berbelanja dengan empat macam pola, yaitu sebagai berikut.

1) Waktu Kalender
Hal ini dapat dilihat pada tahun ajaran baru bagi para pelajar dan mahasiswa Dalam masa tersebut, produk yang paling laku di antaranya seragam, buku tulis, alat tulis, buku teks, tas sekolah/kuliah, dan perlengkapan sekolah lainnya

2) Waktu Khusus
Waktu khusus dalam kehidupan seseorang, di antaranya waktu lahir, tumbuh wasa, mati, ulang tahun, pernikahan, dan sebagainya. Peningkatan penggunaan aktu khusus tersebut membuka peluang bagi toko-toko retail menjual berbagai artu ucapan khusus dan barang khusus hadiah (special gift item),

3) Waktu Pribadi (personal Time)
Waktu pribadi identik dengan waktu seseorang yang berkaitan dengan gaya hidupnya

4) Waktu Musiman (Seasonal Time)
Misalnya pada musim hujan yang banyak laku berupa jas hujan, payung, jaket, dan sebagainya

b. Right Quantity Strategy
Guna mendapat hasil maksimal dibutuhkan keseimbangan antara jumlah pembeli pelanggan dengan pembeli pengecer, serta antara kebutuhan konsumsi pelanggan dengan kebutuhan persediaan barang dagangan dari pengecer. Oleh sebab itu, dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan right quantity strategy adalah sebagai berikut.
1) Right Size of Product
Right size of product identik dengan ukuran yang tepat dari barang dagangan, seperti Small (S), Medium(M), Large (L), maupun Extra Large (XL). Penentuan ukuran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dapat memengaruhi kepuasan mereka.

2) Right Number of Unit
Right number of unit identik dengan jumlah yang tepat atas satuan/unit barang yang akan dijual misalnya kiloan, lusinan, meteran, dan sebagainya. Adapun penentuannya tergantung pada situasi yang dihadapi pelanggan dan produsen, dan tujuan pembeli (dijual kembali, diolah lebih lanjut, atau dikonsumsi sendiri)

c. Right Services Strategy
Layanan pada pelanggan meliputi segala macam bentuk penyajian pelayanan, tindakan, dan informasi yang diberikan oleh penjual. Hal tersebut untuk meningkatkan kemampuan pelanggan dalam mewujudkan nilai potensial yang terkandung dalam produk inti (core product) yang dibeli pelanggan. Aspek-aspek yang berkaitan dengan komponen jenis ini adalah sebagai berikut.
1) Customer service action sebagai bentuk kualitas dari tindakan penyedia jasa dalam memberikan layanannya, menyajikan informasi yang diminta, mengenai keluhan pelanggan, memperbaiki kesalahan atau kelemahan layanan di masa lalu, dan sebagainya

2) Customer service features sebagai cara menyajikan layanan kepada para pelanggan

d. Right Appeals (Promotion) Strategy
Strategi ini merupakan kombinasi aktivitas penyajian pesan yang benar kepada sasaran tepat melalui media yang pas/sesuai. Pesan promosi seharusnya difokuskan pada sasaran yang telah ditrargetka. Pesan yang disampaikan pun hendaknya sesuai dengan kenyataan, sehingga tidak menyebabkan harapan pelanggan menjadi berlebihan atau bahkan menipu pelanggan.

e. Right Price Strategy
harga yang tepat tidak cukup hanya mengacu pada keseimbangan harga pasar, tetapi juga harus kompetitif dibandingkan harga persaing dan menarik di mata pelanggan. Right price identik dengan harga yang bersedia dibayar pelanggan dengan senang hati, dan pengeceran pun bersedia menerimanya guna menciptakan keuntungan bagi pengecer. Di samping itu, harga pengecer harus menciptakan pembelian ulang dari pelanggan, sehingga dibutuhkan pemantauan yang berkesinambungan atas setiap perkembangan harga pasar dan harga pesaing.

f. Right Place Srategy
Komponen jenis ini menyangkut hal-hal sebagai berikut.
1) Desain interior/ekseterior yang indah dan menarik, ruang luas, serta nyaman bagi pelanggan untuk berbelanja
2) Pemilihan dan penentuan lokasi yang strategis, misalnya lokasi yang mudah dijangkau, terletak di daerah pusat perbelanjaan atau dekat tempat pemukiman, aman, dan sebagainya
3) Fasilitas pendukung yang memadai, seperti tempat parkir, eskalator dan/atau lift, AC, dan sebagainya

g. Right Product Strategy
Strategi jenis ini meliputi faktor-faktor sebagai berikut.
1) Faktor estetika, misalnya desain/model, bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain
2) Faktor fungsional yang sesuai dengan maksud dan tujuan produk
3) Faktor penunjang psikologis, seperti citra merek, citra produsen, dan sebagainya
4) Faktor pelayanan yang mendukung dan menyertai penjualan produk

6. Bentuk-Bentuk Pemasaran Langsung
Berikut berbagai bentuk dari pemasaran langsung bisnis retail
a. Pemasaran Melalui Surat Langsung
Pemasaran melalui surat langsung meliputi tindakan mengirimkan tawaran, pengumuman, pemberitahuan, atau item lain kepada seseorang dengan alamat khusus yang mencakup surat, iklan, contoh produk, map tempat surat, dan lain-lain dikirim kepada calon pelanggan yang namanya tercantum di daftar alamat. Surat lamaran memeungkinkan dicapai selektivitas pasar sasaran yang tertinggi, dapat dipersonalisasikan, fleksibel, dan memungkinkan dilakukan pengukuran hasil yang mudah. Namun, terdapat bentuk pengiriman surat yang paling populer, di antaranya sebagai berikut.
1) E-mail
E-mail merupakan para pengguna mengirimkan pesan atau data secara langsung dari satu komputer ke komputer lain. pesan-pesan sampai secara serentak dan disimpan penerima pesan mengambil pesan tersebut. Banyak pemasar kini mengirim pengumuman, tawaran, informasi poduk, dan pesan-pesan lain melalui alamat e-mail

2) Voice Mail
Voice mail adalah sistem untuk menerima dan menyimpan pesan-pesan suara di alamat telepon. Perusahaan-perusahaan menjual layanan itu sebagai pengganti mesin penjawab. Orang yang berlangganan voice mail dapat mengecek pesan-pesannya dengan mengatur nomor sistem voice mail-nya dan memasukan kode pribadi.

3) Surat Faksimile
Mesin-mesin faksimile memungkinkan pengiriman pesan-pesan berbaris kertas melalui jaringan telepon. Surat faksimile mempunyai satu keunggulan dibandingkan surat regular. Salah satunya, yaitu pesan dapat dikirim secara serentak. Para pemasar kini dapat secara rutin mengirimkan surat faksimile untuk mengumumkan tawaran, penjualan, dan kegiatan lain kepada calon pelanggan dan pelanggan dengan mesin faksimile.
Bentuk-bentuk baru tersebut mengirimkan surat langsung dengan kecepatan yang luar biasa cepat jika dibandingkan dengan surat pos. Namun, seperti surat yang dikirim melalui saluran tradisional, surat bentuk baru tersebut mungkin dianggap sebagai surat sampah jika dikirim kepada orang yang tidak berminat pada isu surat tersebut.

b. Pemasaran Tatap Muka
Dewasa ini, sebagai besar pemasar bisnis sangat bertumpu pada guggus penjualan profesional untuk mencari dan mengunjungi calon pelanggan. Hal tersebut menjadikan konsumen sebagai pelanggan dan berminat membangun hubungan yang bertahan lama untuk berbisnis

c. Pemasaran Jarak Jauh (Telemarketing)
Pemasaran jarak jauh merupakan pemasaran yang menggunakan telepon untuk menjual langsung kepada pelanggan. Walapun pemasaran jarak jauh memberikan beberapa manfaat, tetapi terkadang dalam pemasaran telepon yang tidak diminat (unsolicited telephone marketing) telah menggunakan banyak pelanggan yang keberatan atas panggilan telepon sampah (junk phone call).

d. Pemasaran Melalui Televisi yang Menghasilkan Tanggapan Langsung
Pemasaran melalui televisi yang menghasilkan tanggapan langsung (direct response television marketing) mempunyai dua bentuk utama sebagai berikut.

1) Pemasaran Iklan Tanggapan Langsung (Direct Response Advertising)
Pemasaran langsung yang menayangkan spot televisi, seiring berdurasi 60 sampai 120 detik yang secara persuasif menggambarkan sebuah produk dan memberi pelanggan nomor bebas pulsa untuk pemesanan.

2) Saluran Belanja dari Rumah
Pemasar langsung yang menayangkan program-program televisi secara keseluruhan yang dipersembahkan untuk menjual barang dan jasa

e. Pemasaran Melalui Kios (Kios Marketing)
Banyak perusahaan menempatkan mesin-mesin informasi dan pemesanan disebut kios (berbeda dengan mesin penjual, yang mengeluarkan produk aktual) di toko-toko, airport, dan lokasi-lokasi lain.

f. Pemasaran Melalui Katalog
Kemajuan teknologi yang cepat bersama dengan gerakan menuju pemasaran yang dipersonaliakan maupun satu lawan satu telah menghasilkan perubahan dramatis dalam pemasaran melalui katalog (catalogue marketing). Katalog didefinisikan sebagai lembar cetakan dijilid yang sedikitnya terdiri atas delapan halaman yang menjual berbagai produk dan menawarkan mekanisme pemesanan langsung.

7. Pelaksanaan Penjualan Langsung
Penjualan langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.

a. Penjualan Order-Taker
Penjualan jenis ini dapat dilihat pada usaha restoran dan rumah makan. Dengan demikian, pelanggan dapat memilih makanan yang akan dibeli, kemudian diberikan kepada karyawan yang melayani

b. Penjualan ke Grosir
Penjualan jenis ini identik dengan penjualan melalui jalur distribusi. Sales akan menghubungi master dealer atau dealer untuk memasarkan produknya. Dealer tersebut akan menjual ke pelanggan akhir.

c. Penjualan ke Pabrik
Pada penjualan ke pabrik ini biasanya disertai sales engineer yang mengerti produk secara detail, misalnya penjual akan menghubungi pabrik untuk memasarkan produknya. Perusahaan ini menjual barang-barang industri yang dijual kepada perusahaan-perusahaan industri pula. Selain itu, penjualan melalui dokter juga termasuk katergori ini. Penjual akan membujuk dokter untuk menulis produk mereka dalam resep. Penjualan yang benar-benar terjadi adalah saat pasien membeli obat pada apotek.

d. Penjualan Melalui Toko
Penjualan jenis ini sering dilakukan untuk penjualan secara eceran. Namun, bukan berarti penjualan eceran tersebut selalu dilakukan melalui toko. Dalam hal ini pelanggan datang ke toko gua mendapatkan barang untuk kebutuhannya. Dengan demikian, transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pelanggan terjadi di toko, karena semua jenis barang yang ditawarkan oleh penjual ditempatkan di toko. Bahkan penjualan dalam partai besar pun dapat dilakukan oleh penjual yang memiliki toko

e. Penjual di Luar Toko
Penjual di luar toko dapat dilakukan oleh wiraniaga, pedagang kaki lima, maupun penjaja keliling yang menawarkan produknya dari rumah ke rumah. Dalam penjualan jenis ini, penjuallah yang sering harus mendekati pembeli. Cara seperti ini tidak hanya dilakukan oleh para pengecer atau perusaha kecil saja, melainkan pengusaha besar pun juga sering melakukannya. Adapun dalam melakukan penjualan, terdapat beberapa jenis penjualan.

8. Langkah-Langkah dalam Proses Penjualan
Guna melakukan penjualan diperlukan berbagai langkah. Berikut beberapa tahap yang harus dilakukan.

a. Langkah Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih prospek (prospecting), yaitu mencari orang yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek (qualify), artinya cara mengenali calon yang baik dan menyisihkan calon yang kurang memenuhi syarat. Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi, dan kemungkinan untuk tubuh.

b. Langkah Parpendekatan
Seorang tenaga penjual seharusnya banyak mempelajari tentang organisasi dan pembelinya sebelum mengunjungi calon pembeli

c. Langkah Pendekatan
Langkah-langkah dalam proses penjualan mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan, dan tindak lanjutkan. Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya bertemu dan menyapa pelanggan serta menjalin hubungan menjadi awal yang baik

d. Langkah Persentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses penjualan, tenaga penjual meceritakan riwayat produk kepada pembeli, menunjukkan kondisi produk, dan cara menghemat uang.

e. Langkah Mengatasi Keberatan
Pada umumnya, pelanggan hampir selalu keberatan selama presentasi atau ketika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi hal tersebut, wiraniaga harus menggunakan pendekataan positif, menggali keberatan tersembunyi, meminta pelanggan untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak, dan mengubah keberatan menjadi alasan untuk membeli

f. Langkah Menutup dan Tidak Lanjut
Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga meminta pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus mengetahui cara mengenali tanda-tanda penutupan dari pelanggan termasuk gerakan fisik, komentar, dan pertanyaan. Adapun tidak lanjut diterjemahkan sebagai suatu langkah terakhit dalam proses penjualan ketika wiraniaga melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan bisnis berulang.

B. Penjualan Berbasis Data
Selain melakukan penjualan secara langsung kita juga dapat melakukan penjualan berbasis data. Pada dasarnya sistem penjualan pada bisnis retail merupakan suatu yang rumit. Oleh karena itu, perlu ada penanganan khusus untuk mengolah data-data yang tersedia atau diolah di toko retail tersebut. Data-data yang diolah di toko retail biasanya mengenai pembelian barang, penjualan barang, data karyawan, data barang yang ada berupa stok barang, data supplier barang, data transaksi, bahkan laporan. Pemasaran basis data memiliki bagian penting dalam menjangkau calon pelanggan, meningkatkan peluang untuk meningkatkan penjual, baik dalam metode pemasaran jarak jauh (telemarketing), pemasaran lewat e-mail (e-mail marketing), atau pemasaran langsung (direct marketing) yang secara efisien maupun menghasilkan stategi terbaik untuk meningkatkan penjualan.

1. Tujuan Basis Data
Basis data merupakan kumpulan yang terorganisasi atas data yang menyeluruh tentang pelanggan atau calon pelanggan yang meliputi data geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Basis data bertujuan untuk mengatur data, sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Beberapa syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut.

a. Kesulitan Pengaksesan Data
Basis data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan menggunakan Query untuk melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini, kita dapat melihat data secara langsung dan cepat. Selain itu, basis data bisa dihubungkan dengan program aplikasi, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data. Pengguna cukup menggunakan fasilitas pencarian atau laporan. Beberapa hal yang tersedia pada program aplikasi untuk mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan lain-lain. informasi yang diperoleh dari kumpulan data dalam sebuah sistem basis data biasa berupa keseluruhan data, data dengan filter tertentu, data yang terurut, ataupun data ringkas

b. Multiple User
penggunaan basis data memungkinkan pemakaian data bersama-sama pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Hal tersebut dapat dengan menempatkannya pada bagian serves yang bisa diakses semua pengguna dari banyak client, kita sudah menyediakan akses ke semua pengguna dari komputer client ke sumber informasi, yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya. Misalnya, sebuah perusahaan retail memiliki data tentang karyawan, pengajian, dan lain-lain yang diletakkan dalam sebuah basis data. Bagian administrasi bisa mengakses data-data tersebut, bagian keuangan akan diizinkan mengakses data pengajian, sementara karyawan hanya bisa melihat status yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan penyimpanan data dalam basis data.

c. Tujuan Adanya Redundasi dan Inkonsistensi Data
Redudansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Misalnya, data barang yang memuat kode barang, nama barang, lokasi, dan atribut lainnya. Adapun kita mempunyai data lain tentang data sirkulasi barang yang isinya terdapat sebuah kode barang, lokasi, dan harga

2. Manfaat Basis Data
Berikut berbagai manfaat dari basis data yang diperoleh dalam bisnis retail.

a. Efisiensi Ruang Penyimpanan
Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan di berbagai tempat. Namun, cukup satu lokasi, sehingga menghemat ruang penyimpanan data yang dimiliki oleh toko retail. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, menyederhanakan ruang penyimpanan sangat diperlukan meskipun tidak semua data harus disimpan.

b. Keakuratan
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, relasi data, dan lain-lain dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data

c. Ketersediaan
Dengan basis data kita dapat melakukan backup data, memilah-milah data yang masih diperlukan dan data yang perlu disimpan ke tempat lain. hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu membutuhkan media penyimpanan yang makin besar.

d. Kecepatan dan Kemudahan
Dengan menggunakan basis data, pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokkan, menurutkan, bahkan perhitungan matematika. Dengan perancangan yang benar, penyajian informasi akan dapat dilakukan secara cepat dan mudah

e. Kebersamaan Pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh multiuser dan multiaplikasi. Pada data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian, tidak perlu dilakukan pencatatan pada masing-masing bagian. Namun, cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya, data barang dalam suatu toko retail dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya bagian gedung, bagian keuangan, dan bagian umum. Tidak harus semua bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya

f. Pemakaian secara secara Langsung
Baisi data memiliki fasilitas untuk melihat data secara langsung menggunakan aplikasi yang disediakan oleh DBSM. Guna melihat data, langsung ke tabel atau menggunakan Query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah pengguna yang sudah ahli atau database administrator.

g. Kebebasan Data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat dan ternyata ada perubahan isi/struktur data maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.

h. User View
Basis data penyediaan pandangan berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak di bidang retail berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Terdapat beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tersbut, di anataranya pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akuntansi, dan manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir hanya boleh melihat informasi nama barang dan harga jualnya, tetapi tidak ada hak untuk memasukan data penjualan. Berbeda dengan pelanggan yang hanya memiliki data keberadaan barang dan harga jual, tetapi tidak berhak memasukkan atau mengubah data. Sementara itu, bagian akuntansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisasi data akuntansinya

i. Pemusatan Kontrol Data
Saat melakukan banya keperluan, hanya membutuhkan satu basis data untuk mengontrol berbagai data dalam suatu tempat. Jika ada perubahan data barang maka tidak perlu kita memperbaruhi semua data di masing-masing bagian, tetapi cukup hanya di satu basis data

j. Keamanan
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna yang ditandai dengan pemberia hak akses berbeda-beda sesuai pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan sandi untuk membatasi orang yang mengaksesnya.

k. Kemudahan dalam Pembuatan Program Aplikasi Baru
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi, dengan adanya basis data, pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna

3. Karakteristik Sistem Basis Data
Berikut berbagai karateristik dari sistem basis data dalam bisnis retail.

4. Penyusunan data pada Toko Retail
Data yang masuk dalam bisnis retail konvenasional akan masuk dalam buku, kegiatan ini tentu bukanlah kegiatan yang mudah dilakukan, karena membutuhkan waktu dan ketelitian yang ekstra. Selain itu, penyusunan data-data pada toko retail yang ada juga akan terhambat dengan dilakukannya cara-cara pengelolaan yang masih bersifat konvensional, sehingga pembuatan laporan toko retail juga mengalami kendala tertentu maupun memerlukan waktu dan tenaga guna mengolah laporan sehingga tidak dapat langsung disediakan. Pada toko retail banyak data-data barang, dan transaksi, dan lain-lain yang tidak mungkin dihafalkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk input data dengan melakukan perbaikan dalam pengelolaan sebuah sistem pengolahan data

Perbaikan yang akan dilakukan, yaitu membuat sistem pencatatan dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, baik dari segi pendataan barang persediaan, pencatatan dan transaksi, dan proses lainnya yang berhubungan dengan aktivitas pada toko retail yang bersangkutan. Database digunakan untuk melayani kebutuhan aplikasi sebagai salah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebuthan akan beberapa aktivitas. Dengan adanya sebuah aplikasi sistem informasi penjualan barang pada toko retail, sistem informasi toko retail akan dapat dikelola dengan lebih baik lagi. Selain itu, dengan sistem komputer, data dapat lebih aman dari pihak-pihak yang tidak mempunyai hak untuk mengakses data tersebut.

5. Rancangan Aplikasi Basis Data
Dalam suatu bisnis retail, keberadaan teknologi sangatlah penting. Salah satunya dengan pengolahan data yang mempermudah perusahaan dalam pemantapan manajemen. Pengolahan data yang cepat, tepat, akurat, dan ruang penyimpanan yang besar terhadap data yang baik dapat dinilai dari sistem informasinya. Penggunaan cara terkomputerisasi yang baru dalam hal pengolahan data penjualan telepon genggam diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih baik kepada pemilik toko. Proses input dan pembuatan laporan-laporan serta informasi lainnya yang diinginkan menjadi lebih mudah.

a. Rancangan Prosedur
Prosedur utama yang dilakukan oleh sistem aplikasi adalah sebagai berikut.

1) Prosedur Pengecekan Stok Barang
Pada prosedur ini, sistem akan melakukan pemeriksaan barang terlebih dahulu yang dilakukan oleh pegawai dengan memasukkan data stok barang pada sistem dan data akan dimasukkan ke dalam data store transaksi, dilanjukan dengan proses entry data untuk memasukkan data-data pembelian yang akan disimpan ke dalam data store supplier dan data store barang. Hal ini bertujuan memudahkan dalam update data

2) Prosedur Transaksi Penjualan
Pada prosedur ini, dapat diketahui bahawa pembeli melakukan pembelian barang, kemudian sistem akan memberikan harga barang, barang, dan bukti pembayaranya. Pada tahap berikutnya, sistem akan menyimpan data tersebut kedalam data store barang, agar pada data store barang diperbaruhi lagi perubahannya. Pada akhirnya, dilakukan pemasukan data penjualan ke dalam data store transaksi dan data store barang.

3) Prosedur Pencatatan Data
Pada prosedur ini, pembuatan laporan barang akan dilakukan. Sistem mengambil data barang dan data stok barang pada data store barang kemudian mengolahnya. Laporan jumlah stok barang diberikan kepada manajer, diikuti dengan pembuatan laporan transaksi penjualan. Data-data untuk pembuatan laporan transaksi penjualan barang akan diambil dari data store transaksi kemudian diolah sehingga menghasilkan laporan keuangan. Laporan tersebut diberikan kepada manajer dan pemimpinan.

b. Rancangan Dokumen yang Digunakan
Beberapa rancangan dokumen yang digunakan pada sistem aplikasi toko telepon genggam adalah sebagai berikut.

1) Field untuk Data kasir
Pada field untuk data kasir identik dengan form input data-data kasir yang meliputi input data ID_Kasir, Nama, dan Alamat. Nilai kunci menggunakan field ID_Kasir.

2) Field untuk Data Pembeli
Pada field untuk data pembeli identik dengan form input data-data pembeli yang meliputi input data ID_pembeli, Nama, Status, dan Alamat. Nilai kunci menggunakan field ID_Pembeli

3) Field untuk Data Barang
Pada field untuk data barang identik dengan form input data-data barang yang yang meliputi input data ID_Barang, Merek, Type, dan Harga. Nilai kunci menggunakan field ID_Barang

4) field untuk Data Transaksi
pada field untuk data transaksi identik dengan form input data-data transaksi yang meliputi input data ID_TRX, Waktu, Kasir, Pembeli, Status, Alamat, Barang, Harga Satuan, Jumlah Beli, Total, Diskon, dan Total Bayar. Nilai kunci menggunakan field ID_TRX

c. Desain Struktur Database
Proses mendesain struktur database digunakan untuk menghasikan sebuah tabel yang normal.

1) Desain Struktur Kasir
Desain struktur bagian kasir terdiri atas ID_kasir, Nama, dan Alamat. Jika diimplemeentasikan ke dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.
2) Desain Struktur Pembeli
Desain struktur bagian pembeli terdiri atas ID_Pembeli, Nama, Alamat, dan Status. Jika diimplementasikan ke dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.
3) Desain Struktur Barang
Desain struktur bagian barang terdiri atas ID_Barang, Merek, Type, dan Harga. Jika diimplementasikan ke dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.
4) Desain Struktur Transaksi
Desain struktur bagian transaksi terdiri atas ID_TRX, Waktu, Kasir, Pembeli, dan Barang.
Jika diimplementasikan ke dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.

d. Data Masukan (Input)
Data iput toko yang telah diolah dengan sistem komputerisasi akan tampak sebagai berikut.

e. Cara Kerja Program Aplikasi
Berikut cara kerja program aplikasi dalam bisnis retail

1) Mengisi Form Data Kasir
Formulir data kasir identik dengan formulir input data-data kasir yang input data ID Kasir, Nama, dan Alamat. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut.

a) Untuk menambahkan data kasir dilakukan dengan cara menekan tombol ADD, Id_kasir akan terisi (NEW) dan secara otomatis membuat kode kasir Dalam hal ini hanya perlu mengisi nama dan alamat pada formulir tersebut.
b) Jika formulir telah diisi, tekan tombol SAVE maka data yang telah dimasukkan akan tersimpan di database kasir.
c) Jika ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.

2) Mengisi Form Pembeli
Form data pembeli identik dengan form input data-data pembeli yang meliputi input data ID_Pembeli, Nama, Status, dan Alamat. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut.

a) Untuk menambahkan data pembeli dilakukan dengan cara menekan tombol ADD maka ID_Pembeli akan terisi (NEW)
b) Pada bagian kode pembeli secara otomatis.
c) Masukkan pada kolom isian Nama, Status, dan Alamat pada formulir tersebut.
d) Tika formulir telah diisi bisa menekan tombol SAVE, data yang tela dimasukkan akan tersimpan di database pembeli.
e) Jika ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.

3) Mengisi Form Barang
Formulir data barang identik dengan form input data-data barang yang meliputi input data ID_Barang. Merk, Type, dan Harga. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut

a) Untuk menambahkan data barang dapat dilakukan dengan cara menekan tombol ADD sehingga ID_Barang akan terisi (NEW).
b) Pada kode barang akan dibuat secara otomatis. Dalam hal ini hanya perlu mengisi Merk, Type, dan Harga pada formulir tersebut.
c) Jika form telah diisi, tekan tombol SAVE maka data yang telah dimasukkan akan tersimpan di database barang.
d) Jika ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.

4) Mengisi Form Transaksi
Form data transaksi adalah form input data-data transaksi yang meliputi inpur data ID_TRX, Waktu, Kasir, Pembeli, Status, Alamat, Barang, Harga Satuan, Jumlah Beli, Total, Diskon, dan Total Bayar. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut.

a) Guna melakukan transaksi diawali dengan menekan tombol ADD, formulir akan kosong dan harus diisi pada saat transaksi berlangsung.
b) Pada kolom ID_TRX secara otomatis terisi kode unik.
c) Masukkan waktu transaksi yang sedang dilakukan.
d) Pada opsi kasir diisi dengan nama kasir yang sedang bertugas.
e) Di sebelah kolom kasir terdapat formulir pemilihan nama pembeli yang sudah terdaftar.
f) Pada teks diskon dan alamat akan terisi secara otomatis sesuai dengan database pembeli.
g) Di bagian barang, operator harus menekan barang yang dijual dan menentukan jumlah barang yang dibeli. Secara otomatis total harga akan tercantum di layar monitor.
h) Bila jumlah beli sudah diisi, pada menu diskon akan secara otomatis terisi dengan syarat bila pembeli berstatus “Member” maka akan diberi diskon potongan harga 10% (0,1) dan jika pembeli berstatus "Umum maka akan mendapatkan potongan harga atau diskon 0%.
i) Pada bagian "Total Bayar" akan tampil nominal harga yang harus dibayar
j) untuk menyimpan agar dapat masuk ke report/laporan di chekan tombol SAVE, secara otomatis masuk ke Query data transaksi
k) ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.

5) Menampilkan Laporan
Bentuk laporan yang diuraikan per tanggal setelah diekspor ke Microsoft Excel.
Untuk mendapatkan materi pengelolaan Bisnis Ritel Kelas XII SMK Bab VI Penjualan Langsung dan Berbasis Data dalam bentuk pdf silahkan download filenya pada link yang sudah kami sediakan di bawah ini.
Buat teman-teman yang membutuhkan perangkat pembelajaran lengkap mata pelajaran Pengelolaan Bisnis Ritel silahkan klik DISINI.

Belum ada Komentar untuk "Penjualan Langsung dan Berbasis Data"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel