Materi Housekeeping : Objek Pembersihan dan Sumber Pengotor

https://perpustakaank13.blogspot.com/
Materi Housekeeping : Objek Pembersihan dan Sumber Pengotor

Materi Housekeeping : Objek Pembersihan dan Sumber Pengotor
Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Perhotelan & Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan (C3)
Kompetensi Dasar:
3.5 Memahami jenis dan objek yang akan dibersihkan
4.5 Melakukan klasifikasi jenis dan objek yang akan dibersihkan

A. Objek Pembersihan
1. Lantai

Ada beberapa macam lantai antara lain:
a. Lantai marmer (Marble Floor)
Marmer adalah batuan alam yang merupakan metamorfosis batu kapur, terdiri dari mineral kalsit bentuk kristal dari kalsium karbonat. Batuan marmer diambil dari bagian gunung kapur yang dipotong dalam bentuk blok untuk kemudian diproses di pabrik.

Ciri-ciri marmer adalah penampilannya indah dan artisik dengan sifat fisik keras dan padat serta hampir tidak berpori. Zat asam (acid) dan alkalin dapat merusak marmer.
Macam-macam marmer antara lain:
1) Polished Marble, adalah marmer yang sudah mengalami proses pemolesan (sudah mengkilap).
2) Unpolished Marble, yaitu marmer yang belum dilakukan pemolesan sehingga keadaannya masih kusam.
3) Honed Marble, adalah marmer yang sudah mengalami proses pemolesan, namun tidak maksimal, tidak terlalu kusam juga belum mengkilap secara maksimal.
4) Hammer Marble, adalah marmer yang telah dicacah untuk membentuk tekstur tertentu. Bagi yang ingin mengubah tekstur asli dapat melalui pesanan khusus.

Cara merawat marmer:
1) Bersihkan marmer hanya dengan air bersih saja atau air bersih yang dicampur dengan pembersih khusus marmer (PH netral). Sering-sering lah mengganti air pelnya.
2) Hindari genangan air dalam waktu yang lama. Bila lantai marmer ketumpahan cairan atau makanan, harus langsung dibersihkan sehingga tidak meresap ke dalam.
3) Setelah beberapa tahun, marmer dapat dipoles kembali agar kilapnya kembali seperti semula.

Tanda-Tanda Kerusakan pada Marmer
1) Flek, akibat dari proses pengerjaan yang tidak bersih (terdapat puntung rokok atau serbuk kayu). Warna coklat dari puntung kayu terserap ke atas sampai permukaan marmer.
2) Ellforesence, tanda putih-putih pada permukaan (jamur). Akibat dari larutan yang mengkristal dan tampak di permukaan.
Download juga: Buku Produk Kreatif  Kewirausahaan Kelas XI SMK
B. Granit Alam
Bantuan granit (granite) diperoleh dari bukti atau gunung granit. Materialnya terdiri dari mineral kuarsa, kristal mika, dan feldspar yang berasal dari magma letusan gunung berapi yang membeku dan telah mengalami pelapukan sehingga jautaan tahun. Kini tersedia granit buatan dengan motif yang lebih variatif dan harga yang lebih murah daripada granit alam.

Cara merawat granit:
1) Untuk perawatan rutin, khusus yang permukaannya mengkilap (glaze), cukup membersihkan lantai dengan sapu berbahan lembut atau vacuum cleaner. Sedangkan yang permukaannya non-glaze, bisa menggunakan sikat.
2) Bersihkan dengan air bersih dan PH netral menggunakan lap yang menyerap air. Jangan menggunakan bahan yang bersifat asam, karena dapat merusak tampilan granit.
3) Hindari genangan air dalam waktu yang lama. Segera bersihkan hingga cairannya kering sehingga tidak sempat meresap ke dalam, sebab granit bersifat porous (menyerap air)
4) Khusus untuk granit alam, lakukan pemolesan ulang secara berkala (beberapa tahun) agar permukaannya mengkilap kembali.

C. Lantai Terrazzo (Terrazzo Floor)
Terrazzo terbuat dari bahan dasar semen putih (portland cement) dicampur dengan serpihan/bubuk marmer (marble chips), dan dicetak dalam bentuk matriks. Supaya awet, hindarkan terrazzo dari minyak dan lemak, serta acid dan alkalin.
1) Lantai Keramik (Cermaic Tiles)
Lantau keramik dibuat dari tanah kapur tertentu yang dibentuk memalui proses pembakaran dan permukaannya dilapisi dengan email (enamel) khusus. Oleh karena itu, keramik menjadi mengkilap dan licin, serta tidak berpori. Kermaik mudah patah/retak. Oleh sebab itu, lantai ini umumnya dibuat dalam bentuk tiles (potongan) dengan matrik yang relatif kecil (tik atau mozaik). Perawatan marmer pun sangat mudah, cukup dipel dengan air yang dicampur pembersih lantai.
Download juga: Materi Sosiologi Individu, Kelompok dan Hubungan sosial
2) Lantai Vinyl
Vinyl adalah lantai plastik yang berbahan dasar PVC (bahan untuk plastik). Vinyl memiliki tingkat kelenturan yang lebih baik dibandingkan denan lantai lain seperti kayu dan batu alam. Kelebihan lantai viny; adalah tidak berisik walapun pemakaian lantai menggunakan sepatu hak tinggi. Lantai vinyl tersedia di pasaran dalam dua bentuk, yaitu lembaran/sheet atau tile (dipotong kotak-kotak). Sedangkan dilihat dari proses pembuatannya, vinyl dapat dibedakan menjadi homogeneous (atas bawah berupa PVC) dan jenis printing (cetakan)

Cara perawatan Vinyl:
Tidak begitu sulit untuk merawat vinyl. Bila sudah kusam/kotpr cukup dipoles ulang. Umumnya kotoran menempel pada lapisan polish. Untuk membersihkan diperlukan cairan kimia yang dapat mengangkan polish/coating, sementara alat aplikasinya berupa kain pel biasa. Setelah polish lama angkat, aplikasikan polish baru agar lant ai tetap mengkilap.

3) Lantai Semen
Lantai semen terbuat dari cmpuran semen, batu, pasir dan air. Istilah lainnya “Lantai ini keras dan tahan beban serta tidak cepat rusak.

4) Lantai Aspal (Asphalt Floor)
Lantai ini terbuat dari campuran asbes, batu kapur, dan “coal tar.” Sifatnya tahan cuaca, tahan panas, dan tidak tahan terhadap organic solvent.

5) Lantai Karet (Rubber Floor)
Rubber floor terbuat dari dari karet sintetis seperti “styrene butadiner rubber”. Lantai karet tidak berpori, tahan air dan suhu, tidak tahan alkalin, minyak, lemak, solven serta sinar ultaraviolet.
Baca juga: Materi Housekeeping Jenis Area/Ruangan Umum DI Hotel
6) Lantai Kayu (Wooden Floor)
Lantai kayu tampil sangat indah dan menarik serta dapat menimbulkan bunyi. Jenis kayu untuk lantai antara lain: jati, ulin, oak, cherry ash, merbau, damar, nanari, sapele parket, dan lain-lain. Yang paling banyak dipakai di negara kita adalah parket. Kata parket (parquet) berasal dari kata parquetry yang berarti seni memasang atau menata bilah-bilah kayu tipis dengan pola geometris pada sebidang lantai. Parket sudah lama digunakan di negara-negara yang memiliki musim dingin, sebab ruang berparket dapat menciptakan suasanan yang hangat walau cuaca dingin.
 
Jenis-jenis parket yang ada dipasaran:
a) Parket kayu solid, adalah parket asli yang bahannya kayu-kayu berkualitas dan tidak menggunakkan lapisan kayu lain. Jenis parket ini memiliki daya tahan yang bagus sesuai dengan harganya yang cukup mahal.
b) Parket Bambu, yaitu salah satu alternatif bahan parket yang mulai diminati sebagai bahan lantai untuk menggantikan kayu yang persediaannya semakin menipis. Keindahan tekstur dan warnanya yang khas, serta daya tahan yang tak kalah dibanding kayu keras menyebabkan daya tarik tersendiri.
c) Parket Laminate, yaitu parket yang menggunakan melamin, resin, film malmin, dan lapisan hard density. Parket ini dibuat melalui proses pengeringan dengan suhu tinggi sehingga tingkat muai sudut pada tiap panel parket dapat dikurangi.
d) Parket Engineer, adalah parket yang terbuat dari kayu asli dengan sistem layer (lapis), yaitu beberapa lembaran tipis kayu yang dijadikan satu. Masing-masing lembar kayu tersebut diletakan menjadi bilah parket dengan menggunakan lem khusus.
 
Teknik Perawatan Lantai Kayu
a) Bersihkan lantai kayu dengan bahan yang lembut bila terdapat noda/kotoran
b) Untuk menempel lantai, gunakan kain yang lembab dan hindari alat yang dapat menyebabkan goresan pada lantai
c) Hindari lantai kayu dari tumpahan air (cairan) dalam jumlah banyak yang dibiarkan dalam waktu yang lama. Air merupakan musuh terbesar kayu. Lantai kayu yang terkena air dapat dibersihkan dengan handuk lembut, lalu keringkan seluruhnya.
d) Pindahkan barang dengan cara diangkat (tidak ditarik) dan selalu gunakan bantalan karet pada kaki kursi, meja, dan furnitur lain.
e) Gunakan cairan khusus perawatan lantai kayu secara berkala untuk perawatan rutin.
f) Untuk high traffic area, pembersihan lantai disarankan menggunakan vacuum cleaner dengan cairan pembersih, minimal satu kali seminggu.

7) Lantai karpet (Carpet Floor)
Pada prinsipnya karpet terbentuk dari tiga elemen, yaitu pile (kumparan benang), primary backing (penyangga utama), dan scondary backing (lapisan kedua). Penampilan lantai ini cukup indah dan menarik serta dapat merendam suara derap sepatu
Baca juga: Materi Housekeeping PeralatanPembersih Area Umum
8) Lantai Lenoleum, terbuat dari campuran minyak biji rami.
1. Logam (Metal)
Termasuk jenis logam antara lain: alumunium, stainless steel, copper, iron, perak, kuningan, chrominium, dan lain-lain. Logam difungsikan sebagai perabot dapur, peralatan memasak, meja kerja, peralatan makan, ornamen, dekorasi ruang, dan lain-lain.

2. Kaca dan cermin (Glass dan Mirror)
Kacaa dapat kita jumpai di pintu utama hotel, dan hampir semua kamar tamu menggunakan kaca. Sedangkan cermin terdapat di lobi toilet, kamar tamu, kamar mandi, loker,dll.

3. Kayu (Furnitur/Mebel)
Selain digunakan untuk lantai, kayu (furnitur) juga difungsikan sebagai objek seperti pintu, jendela, tempat tidur, tangga, kursi, meja, dll

4. Dinding (Wall)
Dinding juga merupakan objek pembersihan. Untuk merawat dinding diperlukan perlakuan khusus

5. Plastik/Fiber
Fiber glass/plastik difungsikan sebagai kursi, meja, alat pembersihan, dll.

6. Fabric
Kain yang digunakan sebagai gorden, sarung bantal, rok tempat tidur, seprai, handuk mandi, handuk muka, handuk tangan, napkin, apron, dan lain-lain
Baca juga: Materi Housekeeping Bahan Pembersih Area Umum
D. Sumber Pengotor
1. Klasifikasi Sumber Pengotor

Musuh terbesar housekeeping adalah pengotor. Namun demikian keberadaan diperlukan di hotel, karena tanpa pengotor, housekeeping tidak akan pernah ada. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengerjakan tugas-tugas pembersih, petugas area umum harus mengetahui sumber pengotor.

2. Tingkat kekotoran
Menurut kacamata hosekeeping, dikenal 3 tingkat pengotoran, yaitu:
a. Ringan (Iight soiled), yaitu apabila kotoran dapat dibersihkan dengan metode, bahan pembersih, dan alat biasa. Contoh; lantai lobi yang berdebu
b. Sedang (medium soiled), yaitu apabila tingkat kekotoran memerlukan perpaduan beberapa metode, alat, dan bahan. Contoh kondisi kantor admnistrasi yang tidak dibersihkan selama beberapa hari.
c. Berat (heavy soiled), yaitu apabila kotoran tidak dapat dibersihkan dengan alat, bahan, dan metode biasa. Contoh baju yang diakibatkan noda atau kondisi baju mekanik yang terkena oli dan lain-lain

Untuk Mendapatkan Materi Housekeeping Bab V Objek Pembersihan dan Sumber Pengotor silahkan unduh filenya pada link yang sudah kami sediakan di bawah ini.

1 Komentar untuk "Materi Housekeeping : Objek Pembersihan dan Sumber Pengotor"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel