Bab I Konsep Dasar Akuntansi Biaya, B. Biaya Bahan Baku

Bab I Konsep Dasar Akuntansi Biaya, B. Biaya Bahan Baku
Praktikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur
BAB 1
Konsep Dasar Akuntansi Biaya

Bidang Keahlian : Bisnis Dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
Kompetensi Keahlian : Akuntansi Dan Keuangan Lembaga
Kelas : XII SMK

KD 3.20. menganalisis dokumen sumber dan dokumen pendukung pada perusahaan manufaktur (harga pokok pesanan/harga pokok proses)
KD 4.20. melakukan pengecekan dokumen sumber dan dokumen pendukung pada perusahaan manufaktur (harga pokok pesanan/harga pokok proses

Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi pengelompokan persediaan bahan baku
2. mengidentifikasi kartu persediaan bahan baku
3. mengidentifikasi pengelolaan bahan baku
4. menjelaskan bagian yang terkait dengan prosedur penerimaan bahan baku
5. mengidentifikasi mutasi bahan baku
6. mengidentifikasi pencatatan biaya bahan baku

B. Biaya Bahan Baku
1. pengelompokan bahan baku
bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk titik persediaan bahan baku dapat dikelompokkan Sebagai berikut.
a. berdasarkan jenis dan posisi barang
berdasarkan jenis dan posisi barang, bahan baku dikelompokkan menjadi 5 yaitu sebagai berikut
1) bahan baku langsung (Raw material), yaitu semua bahan yang membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari barang jadi dan dapat langsung diperhitungkan dalam harga pokok produk.
2) bahan baku tidak langsung/bahan penolong (indirect material), yaitu bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk dan penggunaannya relatif kecil.
3) bagian produk yang dibeli (purchased parta/component stock), Yaitu bagian produk yang dibeli jadi
4) barang dalam proses (work in process material), yaitu barang setengah jadi yang masih membutuhkan proses lebih lanjut.
5) barang jadi (finished good), yaitu barang yang siap dijual.
b. berdasarkan biaya yang timbul dari adanya persediaan
berdasarkan biaya yang timbul dari adanya persediaan, biaya bahan baku dikelompokkan menjadi 3 yaitu sebagai berikut
1) biaya pemesanan (ordering cost).
2) kurung biaya kekurangan persediaan (out of stock cost).
3) biaya angkut pembelian (freight in).
 
2. Pengelolaan bahan baku
Dalam pengelolaan bahan baku, diperlukan dokumen pencatatan yang memadai agar Pengendalian internal pada pengelolaan bahan baku dapat dicapai dengan baik.
dokumen yang diperlukan dalam pengelolaan bahan baku antara lain sebagai berikut.
a. formulir permintaan pembelian, dibuat oleh bagian yang memerlukan bahan baku (bagian produksi atau gudang) agar bagian pembelian melakukan pembelian bahan baku.
contoh studi kasus 1
terlampir

b. Surat order pembelian barang sama dibuat oleh bagian pembelian untuk melakukan pemesanan kepada pemasok setelah mendapatkan formulir permintaan pembelian dari gudang/bagian produksi.
Contoh studi kasus2
terlampir

c. Laporan penerimaan barang, dibuat oleh bagian penerimaan barang/gudang yang menginformasikan bahwa barang yang di pesan telah diterima Sesuai dengan surat order pembelian
contoh studi kasus 3
terlampir

d. Kartu persediaan bahan baku, yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat perubahan. kartu ini berfungsi menjaga kuantitas persediaan bahan baku menyediakan data mutasi dan saldo akhir bahan baku serta membantu dalam penentuan harga jual barang jadi isi Berikut adalah contoh format kartu persediaan bahan baku.
contoh studi kasus 4
terlampir

3. Bagian yang terkait dengan prosedur penerimaan bahan baku
Bagian yang terkait dengan prosedur penerimaan bahan baku, antara lain sebagai berikut.
a. bagian produksi
saat Persediaan Bahan baku untuk produksi telah habis, bagian produksi dapat meminta bahan baku ke bagian penerimaan dan penyimpanan atau bagian gudang dengan mengisi formulir permintaan bahan baku.
Saat menerima formulir permintaan bahan baku dari bagian produksi, bagian penerimaan dan penyimpanan atau gudang dapat segera memberikannya kepada bagian produksi. apabila persediaan telah mencapai batas minimum, Bagian penerimaan atau penyimpanan gudang harus segera menginformasikan daftar bahan baku tersebut ke bagian pembelian dengan menggunakan formulir permintaan pembelian. batas minimum adalah batas terendah bahan yang tersisa di dalam gudang dan merupakan petunjuk untuk memulai pesanan agar tidak kehabisan persediaan.
b. Bagian penerimaan dan penyimpanan atau gudang
setelah bahan baku diterima dan pemasok, bahan baku diperiksa kuantitas dan kualitasnya, kemudian dicocokkan dengan informasi yang terdapat dalam surat order pembelian. laporan penerimaan barang yang berisi kuantitas bahan baku yang diterima dan kondisinya. dokumen yang diperlukan adalah surat jalan dari pemasok dan surat order pembelian. selanjutnya bagian gudang akan mencatat pemakaian bahan baku ke dalam kartu persediaan bahan baku yang bersangkutan
c. bagian pembelian
Bagian pembelian Menindaklanjuti permintaan pembelian dari bagian penerimaan dan penyimpanan atau gudang dengan mengeluarkan surat order pembelian.

4. Mutasi bahan baku
Mutasi persediaan bahan baku dapat berupa pembelian dan pemakaian bahan baku.
a. Pembelian bahan baku
permintaan pembelian oleh bagian penerimaan dan penyimpanan atau gudang dilakukan apabila persediaan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi telah mencapai batas minimum. bagian Pembelian bahan baku harus melakukan pemesanan kembali agar kita menjalani murahan dengan bahan baku selama proses produksi.
Formulir untuk bagian pembelian Bahan baku dibuat oleh bagian gudang dalam 4 (empat) rangkap. Setelah bahan baku yang dibeli telah diterima Bagian gudang harus melakukan pemeriksaan dan pencocokan mengenai jenis dan kualitas barang yang diterima dengan jenis dan kualitas barang yang dipesan. jenis formulir yang terkait dengan Pembelian bahan baku, yaitu:
1) permintaan pembelian (purchase requisition)
2) Surat order pembelian ( purchase order), dan
3) Laporan penerimaan (receiving report)
b. Pemakaian bahan baku
Dalam pemakaian bahan baku, ada tiga proses yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut.
1) proses permintaan dan pengeluaran persediaan bahan baku, Yaitu dimulai dari bagian produksi yang melakukan permintaan bahan baku kepada bagian gudang.
2) 2) Bagian produksi membuat bukti permintaan barang sebanyak 3 lembar yang diserahkan kepada bagian gudang dan harus disahkan oleh manajer produksi atau pengawas bagian. setiap bukti permintaan bahan baku berisi tentang:
a) Nomor pekerjaan atau bagian yang meminta barang,
b) jumlah dan keterangan yang diperlukan dan
c) harga per unit dan harga total bahan baku yang dikeluarkan.
3) bagian gudang menyiapkan barang sesuai dengan yang diminta dalam bukti permintaan barang diserahkan kepada bagian produksi dan dicatat oleh bagian gudang pada tempat/kolom yang telah disediakan

5. pencatatan biaya bahan baku
ada dua sistem pencatatan biaya bahan baku yaitu sistem periodik (periodic inventory system dan sistem perpetual (perpetual inventory system).
a. sistem Periodik (periodic inventory system)
jika pencatatan persediaan menggunakan sistem periodik harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi baru dapat diketahui setelah harga pokok persediaan bahan baku akhir periode. penghitungan fisik persediaan bahan baku secara periodik digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian yang menggunakan bahan baku. pertanggungjawaban ini dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya penyelewengan oleh karyawan. penghitungan juga digunakan untuk menyamakan fisik bahan baku dengan data dalam kartu persediaan bahan baku
dokumen yang digunakan untuk membukukan hasil penghitungan persediaan bahan baku, antara lain sebagai berikut.
1) kartu penghitungan fisik
kartu penghitungan fisik digunakan untuk mencatat hasil penghitungan fisik persediaan bahan baku. contoh format kartu penghitungan fisik Adalah sebagai berikut.
2) Daftar rekapitulasi penghitungan fisik
Daftar rekapitulasi penghitungan fisik digunakan untuk memerintah Bangsa yang telah dicatat pada kartu penghitungan fisik. data yang disalin ke dalam daftar ini meliputi nomor kartu penghitungan nomor kode bahan baku, jenis bahan baku dan kuantitas bahan baku. contoh format Daftar rekapitulasi penghitungan fisik adalah sebagai berikut.
3) Bukti Memorial
bukti Memorial digunakan untuk membukukan penyesuaian akun persediaan bahan baku setelah dilakukan perhitungan fisik untuk kemudian dicatat dalam jurnal umum.
Dalam sistem periodik, untuk mengetahui harga pokok persediaan bahan baku pada akhir periode, pertama-tama harus diketahui jumlah bahan baku yang masih ada pada akhir periode. selanjutnya, untuk menentukan nilai (harga pokok) persediaan bahan baku, diterapkan metode penilaian dengan memilih antara metode the LIFO, FIFO, harga rata-rata, atau metode lainnya. dalam sistem pencatatan periodik, transaksi yang mempengaruhi persediaan bahan baku tidak dicatat dalam akun persediaan bahan baku. oleh karena itu, saldo akun persediaan bahan baku dalam buku besar masih sebesar saldo awal periode dan Belum menunjukkan saldo akhir nilai persediaan bahan baku di gudang sehingga perusahaan harus melakukan penghitungan fisik atau stock opname di akhir periode.
 
b. sistem perpetual (perpetual inventory system)
Pada metode perpetual, pencatatan dilakukan secara terus-menerus setiap terjadi mutasi persediaan bahan baku. Ada tiga cara pencatatan dengan menggunakan metode perpetual, yaitu.
1) metode first in first (FIFO)
Dalam metode FIFO Atau masuk pertama keluar pertama (MPKP) ini, Penetapan harga pokok Bahan baku untuk penentuan biaya produksi menggunakan asumsi musik bahwa harga pokok satuan bahan baku yang pertama masuk gudang adalah yang pertama kali dipakai dalam proses produksi.
2) Metode Last In Last (LIFO)
Dalam metode (LIFO) Atau masuk terakhir keluar pertama ( MTKP) ini, Penetapan harga pokok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi menggunakan asumsi bahwa harga pokok satuan bahan baku yang terakhir masuk gudang adalah yang digunakan pertama kali dalam proses produksi.
3) metode rata-rata (Average)
perhitungan harga pokok bahan baku dalam produksi dengan menggunakan metode ini dihitung dengan cara membagi total harga pokok bahan baku yang telah dibeli dengan jumlah satuannya. dengan, setiap terjadi Pembelian bahan baku, harga pokok Rata-rata bahan baku tersebut harus dihitung kembali.

Jika para rekan guru berminat ntuk mendapatkan memiliki perangkat pembelajaran lengkap mapel Praktikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur kelas XII SMK silahkan klik DISINI.

Belum ada Komentar untuk "Bab I Konsep Dasar Akuntansi Biaya, B. Biaya Bahan Baku "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel